Metode Penambangan Batubara Bawah
Tanah
(Coal Underground Mining Methods)
1.
Pendahuluan
Secara umum metode penambangan
dibagi menjadi 4 yaitu tambang terbuka (surface mining ), tambang dalam/bawah
tanah ( underground mining), tambang
bawah air ( underwater mining), dan
tambang ditempat ( insitu mining ).Pada
makalah ini akan dibahas mengenai tambang bawah tanah saja yang diterapkan
unutk batubara. Definisi Tambang dalam/tambang bawah tanah (underground mining)
adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya
dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung
berhubungan dengan udara luar. Hal ini tentu akan membuat cukup banyak
perbedaan dari segi peralatan dan metode yang dipakai dibandingkan dengan
tambang terbuka. Secara khusus Hartman (1987) membagi secara khusus dan rinci
ke empat metode diatas pada table I.1 dibawah ini.
Tabel
I.1 Klasifikasi Metode Penambangan (
Hartman, 1987)
Sistem
|
Kelas
|
Metode
|
Bahan
Galian
|
Conventional
|
|||
Tambang
Terbuka
|
Mekanis
|
Open pit mining*
|
Metal,non-metal
|
Quarrying*
|
Non-metal
|
||
Opencast mining*
|
Batubara,
non-metal
|
||
Auger Mining*
|
Batubara,
metal, non-metal
|
||
Aquaeous
|
Hydraulicking*
|
Metal,
non-metal
|
|
Dredging*
|
Metal,
non-metal
|
||
Tambang
Bawah Tanah
|
Swa-sangga
( self supported )
|
Room
& Pillar Mining*
|
Batubara, non-metal
|
Stope & Pillar Mining*
|
Metal,
non-metal
|
||
Underground Gloryhole
|
Metal,
non-metal
|
||
Gophering
|
Metal,
non-metal
|
||
Shrinkage Stoping
|
Metal,
non-metal
|
||
Sublevel Stoping*
|
Metal,
non-metal
|
||
Berpenyangga
buatan
(
supported)
|
Cut & Fill Stoping*
|
Metal
|
|
Stull Stopping
|
Metal
|
||
Square Set Stoping
|
Metal
|
||
Ambrukan
( caving)
|
Longwall
Mining*
|
Batubara, non metal
|
|
Sublevel caving
|
Metal
|
||
Block caving*
|
Metal
|
||
Inconventional
|
|||
Novel
( insitu )
|
Penggalian
Cepat
|
Batuan
keras
|
|
Automasi,
Robotik
|
Semua
|
||
Gasifikasi
Bawah tanah
|
Batubara,
batuan lunak
|
||
Retorting
Bawah tanah
|
Hidrokarbon
|
||
Tambang
Samudera
|
Metal
|
||
Tambang
Nuklir
|
Non-batubara
|
||
Tambang
luar bumi
|
Metal,
non-metal
|
*)
= Metode Penambangan yang lazim diterapkan
Pada
penambangan batubara bawah tanah metode yang lazim diterapkan yakni ada 2 yaitu
room and pillar method dan longwall mining. Pemilihan metode ini
dikarenakan umumnya endapan batubara yang berlapis dan mendatar ( flat deposit ) selain itu juga
penyebaran batubara mencakup daerah yang luas dan pada level yang relatif sama.
Selain itu juga pemilihan alat penggalian pada kedua metode tersebut di
sesuaikan dengan sifat fisik batubara yang brittle.
1.
Pembahasan
1.1. Room and Pillar mining method.
Metode room
and pillar dan stope and pillar menggunakan lubang bukaan mendatar,
perbandingan lebar lubang bukaan terhadap pilar kecil, penyanggaan pada semua
lubang bukaan ringan sampai moderat. Metode ini idealnya diterapkan untuk endapan
mendatar misalnya batubara, Beberapa jenis endapan nonlogam (boraks, flourspar,
batugamping, garam,dsb) dan sedikit endapan logam (besi, timbal, dsb). Pada
akhir penambangan, terkadang dilakukan ekstraksi pilar, yaitu mengambil endapan
yang semula sebagai pilar, dengan maksud untuk meningkatkan perolehan tambang
(recovery). Namun hal ini dapat menyebabkan terjadinya ambrukan ( subsidence ) pada permukaan tanah daerah
yang di ekstraksi. Metode room and pillar cocok diterapkan untuk endapan yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Kekuatan
cadangan yang ditambang: lemah sampai moderat.
2.
Kekuatan
batuan sekitar: moderat sampai kuat.
3.
Bentuk
cadangan: rata (tabular).
4.
Kemiringan
cadangan: 0 - 15 derajat.
5.
Ukuran
endapan: penyebaran luas, tebal 1 - 4,50 m.( khusus batubara minimum ketebalan
yakni 1000 feet (Hanz Hamrin, 2001 ))
6.
Kadar
cadangan: moderat.
7.
Kedalaman:
dangkal sampai moderat (untuk batubara kurang dari 600 m).
Pada
metode ini, pengambilan endapan dilakukan dengan meninggalkan pilar-pilar
dengan letak dan ukuran yang beraturan. Fungsi pilar di sini ialah untuk
menjamin agar rongga penambangan tidak runtuh. Sebagai alat gali dapat
digunakan mulai dari sistem nonmekanis (gancu, sekop) sampai dengan system
mekanis penuh (continuous miner, road
header). Untuk sistem mekanis penuh dibedakan menjadi dua sistem yaitu
(lihat Gambar 2.1 dan 2.2):
1.
Sistem
mekanis konvensional: alat gali muat dan angkut bergerak dari satu tempat ke
tempat lain, seperti: coal cutting machine, loading machine dan shuttle car.
2.
Sistem
mekanis kontinyu: alat gali muat dan angkut tidak bergerak, seperti: continuous
miner dan conveyor belt.
Gambar 2.1. Metode room and
pillar. (kiri: mekanis konvensional, kanan:
mekanis kontinyu (Hartman,
1987)).
Gambar 2.2 Metode Room and Pillar
yang lazim di pakai
Kerugian
dari metode room and pillar diatas yaitu :
1.
Tingkat
Recovery Batubara rendah ± 60%, hal
ini dikarenakan sebagian lapisan batubara ditinggalkan sebagai Pillar untuk
menopang roof.
2.
Alat
yang dapat dipakai terbatas dan sulit untuk bermanuver secara bebas.
3.
Efisiensi
sangat rendah
4.
Membutuhkan
banyak operator ( untuk metode konvensional non-continous )
2.2 Longwall
Mining Method
Dalam
Prinsipnya, Longwall mining sedikit
ada kaitan dengan metode sebelumnya, hanya dalam teknik penambangannya pillar
sengaja dibuat hanya untuk menyangga atap ( highwall). Sebuah lapisan batubara
yang memiliki lapisan dengna dimensi 7000 ft x 800 ft x 7 ft dapat dilakukan
penambangan dengan metode ini. Sebuah tunnel / panel yang panjang dibuat
terlebih dahulu dengan penyanggan hidrolik. ( Gambar 2.3 ). Pada gambar 2.3 tersebut memiliki ukuran
cadangan lebih dari 1 juta ton batubara dimana dalam satu kali maneuver Drum
shearer. Persentase recovery yang diperoleh dapat mencapai 80 %.
Gambar 2.3
Operasi Penambangan Batubara dengan Longwall Mining
Dalam
proses ekstraksi, beberapa pilar batubara di tinggalkan di berbagai bagian
tambang untuk menopang atap agar tidak runtuh. Area yang telah di tambang dapat
ditinggalkan dan dibiarkan runtuh, umumnya menyebabkan beberapa permukaan
mengalami subsidence. Penggalian dengan longwall mining adalah operasi yang
berkelanjutan ( continous mining)
yang juga melibatkan self-advancing
hydraulic roof supports ( penyanggan hidarulic). Untuk pengupasan sebuah
alat penggerus batubara yang modern dan belt conveyor yang pararel terhadap coal face juga menjadi alat utama untuk
pengangkutan batubara yang telah digali. Sistem penyanggan hidraulik tersebut
dapat digerakan searah dengan arah penambangan. Ketika drum shearer/ cutter
telah mencapai batas akhir coal face,
lengan dari drum shearer akan berganti arah dan arah pemotongan juga berbalik
arah seiring bergeraknya drum shearer, penyangga akan maju ke depan mendorong
drum shearer. ( gambar 2.4 ) Proses ini berlangsung terus menerus hingga semua
lapisan batubara terkupas semua.
Cara
penambangan dengan longwall mining ini merupakan operasi yang berkesinambungan
( continous mining ) dimana proses pengupasan, penggalian serta pengangkutan
batubara yang telah dikupas menyatu sehingga jika salah satu komponen rusak
maka operasi penambangan akan berhenti.
|
|
|
Gambar 2.4
Proses Kerja Penambangan Longwall Mining
Longwall mining juga
memiliki beberapa keuntungan yaitu :
1.
Sangat
Efesien dalam penambangan batubara
2.
Tingkat
produksi dan recovery sangat tinggi
3.
Karena
bersifat continue maka dibuthkan operator lebih sedikit sehingga biaya produksi
dapat ditekan
4.
Sistem
ini mengkonsentrasikan operator dan peralatan pada working sections yang lebih
sedikit, sehingga membuat tambang lebih mudah di atur
5.
Tingkat
keamanan lebih tinggi dengan penyangga yang dapat di gerakaan.
6.
Tidak
memerlukan peledakan, sehingga mengurangi bahaya ledakan tambagn akibat gas
metan.
sangat membantu.thks boy
BalasHapussalam tambang